Kamis, 08 Desember 2011

Me Love Is Back

Me Love Is Back


Suasana di SMA Bintang Jakarta Pusat, yang merupakan salah satu SMA favorit di Jakarta sudah ramai dipenuhi murid-murid baru yang baru diterima di sekolah itu. Hari itu hari pertama MOS dimulai, semua murid sudah bersiap-siap untuk menerima semua perlakuan dari sang kakak kelas. Tak terkecuali Silvi cs, mereka juga sudah siap berdiri di tengah lapangan mendengar arahan dari si Ketua Osis.

“Selamat Pagi adek-adek! Selamat datang di SMA Bintang. Hari ini kita akan memulai MOS hari pertama. Sebelumnya kenalkan saya Raditya Ega Nugraha Ketua Osis SMA Bintang. Oke tidak usah lama-lama saya rasa cukup. Langsung saja kita buka MOS untuk tahun ini” kata Radit panjang lebar.
Prok prok prok, tepuk tangan semua murid pun membahana.
“Untuk selanjutnya saya serahkan pada kak Rafa biar mengkoordinir semua kelas” lanjut Radit.
Rafa pun masuk ke lapangan dan menghadap semua murid baru. “Selamat Pagi adek-adek” “Pagi kak!”sahut semua murid kecuali Silvi, yang kelihatannya udah gak suka sama Rafa.
“Kenalkan nama saya Rafabit Tanubrata, singkat saja Rafa. Ok langsung saja, untuk kelas X2 akan dibina oleh saya sendiri sama kak Radit. Dan sekarang bagi yang masuk kelas X2 harap mengikuti saya, untuk yang lain harap mengikuti kakak pembinanya masing-masing” kata Rafa.

@kelas X2
Semua murid pun langsung duduk di tempat masing-masing tapi Silvi malah belok ke toilet. Alhasil dia bakal telat masuk kelas.
“Halo adek-adek, sudah pada masuk semua kan?”tanya Rafa.
“sssttt, si Silvi mana?”bisik Elsa pada Aura.
“Tadi sih katanya mau ke toilet dulu, tapi mana ya kok belum balik?”Tanya Aura balik.
“Aduh mana tu anak, bisa kena tu ntar”kata Elsa.
Toktoktok, “Maaf kak, saya telat” kata Silvi.
“Silvia” kata Radit dengan lirih.
“Abis darimana kamu? Belum apa-apa udah telat. Siapa nama kamu?” sahut Rafa.
“Udahlah Raf, biarin suruh masuk aja kasian” kata Radit.
“Gak bisa gitu dong Dit, dari mana kamu?” Tanya Rafa sekali lagi pada Silvi yang udah pengen beranjak aja dari situ.
“Dari toilet. Kenapa sih, gak boleh?” jawab Silvi judes, “Gue boleh duduk kan sekarang?” lanjut Silvi yang langsung menuju ke tempat duduknya.
“Eh, siapa yang nyuruh loe duduk? Gue bilang maju sekarang juga!” bentak Rafa yang sudah mulai emosi.
“Udahlah Raf, biarin wajar dong masih baru juga ntar juga gak bakalan telat lagi” lerai Radit yang membela Silvi.
“Apaan sih loe Dit, malah belain dia” kata Rafa sewot.
“Yauda adek-adek kita istirahat dulu, 30 menit lagi kalian sudah harus ada di kelas” kata Radit dengan bijak.
“iihh, kak Radit bijaksana banget ya” kata Elsa senyum-senyum sendiri.
“ah loe Sa, suka loe sama kak Radit?” Tanya Aura.
“Hehe ya gitu deh, udah ah kantin yuk” ajak Elsa.
“Yaudah yuk” sahut Silvi dan Aura.

@Ruang Osis
“Tu anak keterlauan banget sih, untung aja cewek klo gak udah gue abisin tu tadi dia” kata Rafa kesal.
“Loe tu seharusnya bisa nahan emosi Raf, gak enak dong masih awal udah berantem kayak tadi” kata Radit.
“Loe kok dari tadi belain dia sih, seharusnya loe sebagai ketua Osis yang tegas dong kasih hukuman buat anak yang gak disiplin” protes Rafa.
“Bukannya gitu, gue tu cuma...”
“Cuma apa??”
“Dia itu mantan gue Raf, dulu gue sayang banget sama dia dan sampe sekarang pun gue gak bisa lupain dia” akhirnya Radit pun menceritakannya pada Rafa.
“Apa? dia mantan loe? Tapi kan loe juga gak bisa gitu Dit, loe tu harus adil sama semuanya jangan cuma karena dia mantan loe terus loe bebasin dia dari hukuman gitu” protes Rafa.
“Tapi gue gak bisa, gue gak tega” kata Radit dengan kepala tertunduk.
“Eh, katanya ada masalah ya di X2? Ada apa sih? Katanya loe Raf sampe berantem gitu sama siswa baru” Tanya Viska yang tiba-tiba datang.
“Loe Vis, ngangetin aja deh” kata Rafa.
“Lho Dit, kenapa loe?” Tanya Viska lagi.
“Vis, loe bisa gabung sama kita kan di X2? Kita kan cowok-cowok mesti ada penengahnya ini apalagi anak baru yang berantem sama gue itu kan cewek. Yaya?”
“Terus yang di X5 siapa? Masa cuma Noval doang sih”
“Ya ntar gue suruh yang lain”
“Oh yauda, sekarang suruh pada masuk aja” suruh Viska
“Iya, yauda yuk. Dit, hapus air mata loe” kata Rafa sebelum beranjak.
“Iya, thanks bro”

@kelas X2
“Eh Sil, kok tadi kak Radit tau nama loe sih? Udah kenal ya?” Tanya Aura
“Mana gue tau, ngefans sama gue kali dia makanya dia cari tau soal gue” jawab Silvi dengan pedenya.
“Iihh, GR banget loe Sil” kata Elsa
Kakak-kakak pembina pun memasuki kelas. “Hay adek-adek, udah pada masuk semua kan?” Tanya Viska.
“Sebelumnya kenalkan saya Viska, saya akan jadi pembina kalian juga”
“Centil” kata Silvi pada kedua sahabatnya.
“Ssstt kalo ketauan kena lagi loe” kata Elsa
“Biarin, bodoh amat”
“Eh, kalian berdua malah ngomong sendiri bukannya dengerin” bentak Viska
“Maaf” jawab Viska pendek.
“Enak banget ngomong maaf, sekarang maju kalian berdua” kata Viska
“Gitu aja marah, dasar centil”
“Apa loe bilang? Cari masalah sama gue loe? Cepet maju” perintah Viska
“Tu kan Dit, gue bilang juga apa. Mantan loe tu emang udah keterlauan” bisik Rafa pada Radit yang takut kedengaran sama yang lain. Sedangkan Radit diam tak menanggapinya.
“Yauda Sil, Ra kita maju ja ntar si centil malah tambah marah lagi” kata Silvi pada kedua sahabatnya
“Eh gue gak ikutan ya” protes Aura
“Ah loe Ra, kita itu satu genk jadi loe harus ikut. Ayo cepet” kata Elsa
“Eh, apa loe bilang? Cepet maju gak sekarang atau kalian mau aku tambah hukumannya?” kata Viska dengan penuh emosi.
“Iya iya, bawel” kata Silvi.
Silvi cs pun maju ke depan dengan sangat terpaksa. Dan Viska berjalan di depan mereka dan berhenti di depan Silvi, “mau loe apa sih? Masih kelas 1 juga udah buat masalah gimana ntar kalo udah kelas 3 tambah berkuasa aja loe” bentak Viska yang membuat seisi kelas terdiam membisu.
“Gak ada kok” jawab Silvi dengan enteng.
“Terus apa maksud loe belum-belum udah bikin ulah gini? Haah?”
“Udah dong Vis, biarin aja kasian” kata Radit yang tiba-tiba membela Silvi cs.
“Gak bisa gitu dong, kalo mereka dibiarin terus kayak gini bisa-bisa tambah ngelunjak mereka” protes Viska pada Radit.
“Iseng”
“Apa loe bialng? Iseng? Sekarang juga kalian bertiga lari keliling lapangan 10 kali” perintah Viska pada Silvi cs.
“What??” Elsa dan Aura pun langsung lemas mendengar itu.
“Iya cepet sana. Dan kak Radit yang akan jaga kalian”
“Hmm gak papa deh, yang penting ada kak Radit yang jagain” bisik Elsa pada Aura dengan senyum-senyum sendiri.
Silvi cs akhirnya dengan terpaksa menuruti perintah Viska, dan mengikuti Radit menuju ke lapangan.

@Lapangan
“Yauda sekarang kalian lari aku tunggu di sini” kata Radit pada Silvi cs
“Tapi kak, kan capek” kata Elsa sambil nunujukin ekspresi melas yang langsung dianggukin sama Aura. Sedangkan Silvi hanya berdiri mematung.
“Aku gak mau tau ya kalo kak Viska liat kalian gak mau lari” kata Radit
“Egois” kata Silvi dengan lirih
“Kamu bilang apa Silvia?” Tanya Radit
“Gak, yauda guys ayo kita lari” ajak Silvi pada Elsa dan Aura.
Akhirnya mereka bertiga pun lari. Dan Radit hanya duduk terdiam sambil terus melihat ke arah wajah Silvi. Sampai-sampai dia pun gak sadar kalo Silvi udah selesei larinya.
“Huft, capeek. Kak kita udah nie” kata Elsa sambil ngos-ngosan
“Iya kak, sekarang kita udah boleh balik ke kelas kan?” Tanya Aura yang tidak ditanggapi oleh Radit yang masih melamun.
“Nie anak kenapa sih liatin gue mulu?” Tanya Silvi pada dirinya sendiri.
“Kak Radit...” panggil Elsa sambil melambaikan tangannya di depan wajah Radit
“Eh iya iya, kenapa? Udah selesei ya?” kata Radit dengan gelagapan
“Udah dari tadi kali, gak profesional banget” kata Silvi dengan sewot, “Yauda yuk kita balik ke kelas aja” ajaknya pada kedua sahabatnya.
“Iya, sekarang kalian ke kelas aja sambil nunggu penutupan MOS” suruh Radit.
Silvi cs pun menuju ke kelas dan diikuti oleh Radit di belakangnya.
PENUTUPAN MOS @lapangan
Semua murid baru sudah siap berkumpul di tengah lapangan. Dan siap memulai acara penutupan MOS.
“Selamat sore adek-adek! Akhirnya selesei juga tugas kita para OSIS untuk membina kalian. Sebelumnya maafkan kakak-kakak OSIS ya kalo selama pembinaan terlalu keras sama kalian. Dan semoga kita bisa menjadi warga SMA Bintang yang kompak dan bersatu memajukan sekolah ini. Langsung saja MOS untuk tahun ini resmi ditutup. Selamat datang untuk adek-adek semua. Itu saja yang saya sampaikan. Terima kasih” jelas Radit dengan panjang lebar diikuti dengan tepuk tangan dari semua yang hadir saat itu.
“Yeah, akhirnya selesei juga” kata Aura
“Iya nie, yauda pulang yuk” ajak Elsa pada Aura dan Silvi

Keesokan harinya @sekolah
@X2
“Pagi guys” sapa Silvi pada kedua sahabatnya
“Eh baru dateng loe” kata Elsa
“Iya tadi rada macet”
“Eh tadi pagi gue liat kak Radit lho, ih tambah cakep aja deh” puji Elsa pada Radit dengan senyum-senyum sendiri
“Ish, cowok kayak gitu disukai” kata Silvi dengan jijik
“Ah loe Sil, gak bisa liat sahabat seneng dikit” sewot Elsa
“Sil, loe sama kak Radit pernah ada hubungan ya? Kok dari awal MOS kayaknya kak Radit tu udah kenal ma loe” Aura yang udah mulai curiga dengan Silvi dan Radit.
“Iya, bener banget loe Ra. Emang iya Sil?” Tanya Elsa
“Eh, apaan sih kalian? Sok mau interogasi gue”
“Bukannya gitu Sil. Kita kan sahabat, cerita-cerita dong. Loe dulu punya hubungan kan sama kak Radit?” Tanya Aura sekali lagi.
“Hmm,, iyaa tapi dulu waktu gue kelas 2smp” Silvi pun mengaku pada mereka
“Haah? Jadi bener? Berarti kak Radit tu mantan loe dong?” Tanya Elsa dengan suara yang cukup bisa didengar oleh seisi kelas
“Hush, jangan keras-keras. Iyaa Elsa cantik. Kenapa sih?” jawab Silvi
“Pantesan waktu itu kayaknya kak Radit belain loe terus” kata Elsa
“Bukan kayaknya lagi, tapi emang iya dodol” kata Aura
“Udah ah, ngapaen sih bahas dia” Silvi yang udah eneg mendengar mereka ngomongin Radit.
“Loe pengen balikan gak sama kak Radit? Kalo iya, kita bakal bantu lho” tawar Aura pada Silvi yang langsung kaget mendengarnya.
“Heeh? Apaan sih loe Ra? Ogah deh” tolak Silvi atas tawaran Aura.
“Loe beneran gak mau? Gue gak papa kok, kalo loe balikan sama kak Radit” kata Elsa
“Hm, tauk deh” kata Silvi sambil berlalu meninggalkan kelas.
@XI IPA2
“Dit, loe mau gue bantu buat balikan sama Silvi?” Tanya Rafa pada Radit yang banyak diamnya sejak ketemu kembali dengan Silvi.
“Eh, apa? Balikan?”
“Iya, loe sama Silvi. Mau gak?”
“Tapi kalo dia gak mau gimana?”
“Kan belum dicoba. Baru tau gue si KETUA OSIS Raditya Ega Nugraha cemen kalo ngadepin cewek” kata Rafa meremehkan Radit.
“Apa loe bilang? Enak aja”
“Emang iya kan? Gimana mau gak? Gue gak bakalan nawarin lagi lho ya”
“Eh, iya deh gue mau. Tapi gimana caranya loe?” Tanya Radit yang gak yakin kalo Rafa bisa bantu dia balikan dengan Silvi.
“Tenang aja gue udah tau kok gimana caranya. Loe tinggal tunggu hasilnya aja” kata Rafa dengan yakin
“Yakin loe?”
“Iya, yauda gue mau ke kelasnya Silvi dulu”
“Mau ngapain loe?” Tanya Radit
“Mau ngejalanin rencana gue. Udah deh loe tunggu aja di sini” perintah Rafa
Radit hanya terdiam duduk di kelas sambil menunggu hasil yang sudah dijanjikan oleh Rafa meskipun dia gak yakin.

@X2
Rafa melihat Elsa dan Aura hanya berdua. Tapi si Silvi gak ada, itu merupakan kesempatan Rafa buat ngejalanin rencananya.
“Hay gils” sapa Rafa dengan gayanya yang sok kegantengan.
“Eh kak Rafa, mau cari Silvi ya? Silvi nya gak ada tu keluar barusan” sahut Elsa
“Gak kok. Gue ke sini mau cari kalian” kata Rafa
“Yang bener kak? Ada apa? Kayaknya penting gitu” kata Aura
“Iya, gini lho. Gue tu mau bantu Radit buat balikan sama Silvi, dan loe berdua harus bantuin gue” jelas Rafa
“Nah pas banget kak, tadi gue juga nawarin gitu sama Silvi tapi Silvi nya gak ngrespon. Terus jadinya kita di suruh ngapain nie?” Tanya Aura
“Gini rencana gue tu, gue mau mempertemukan mereka berdua di suatu tempat. Nah tugas kalian ntar jam 7 malam, salah satu dari kalian harus sms Silvi bilang kalo kalian ngajak Silvi ketemuan di Cafe Greenday jam 7. Inget itu, key? Bisa kan?” kata Rafa panjang lebar
“Kalo cuma tu sih gampang kak, biar gue ntar yang sms’in si Silvi” kata Elsa
“Bagus deh kalo gitu, jangan sampe lupa lho” kata Rafa
“Sipz kak Rafa” kata Elsa sambil menyunggingkan senyumnya
“Yauda deh, gue balik ke kelas dulu kasih tau si Radit” pamit si Rafa
“Iya kak, thanks ya kak” kata Aura
“Iya"

@Koridor
Radit sedang berjalan di koridor dan melihat Silvi dari arah toilet. Radit pun menghampirinya, “Silvi” panggilnya pada Silvi. Silvi yang mendengar namanya dipanggil dengan segera mencari sumber suara itu, ternyata dilihatnya Radit yang memanggil namanya. Dan Silvi pun segera meninggalkan tempat itu, namun niatnya terhalang karena tangannya sudah ditarik oleh Radit.
“Sil, dengerin gue dulu” pintanya pada Silvi
“Apaan sih? Lepasin gak!” kata Silvi dengan sedikit sewot
“Gak, loe harus dengerin penjelasan gue dulu!” Radit tetep kekeh gak mau ngelepasin tangan Silvi
“Penjelasan apa lagi sih? Semua itu udah jelas. Lepasin gak! Kalo gak gue bakal teriak” ancem Silvi
“Tapi, Sil..”
“Lepasin!”
“Okok, sory gue udah kasar” Akhirnya Radit melepaskan tangannya Silvi yang segera pergi dari situ. Sedangkan Radit hanya pasrah karena si Silvi sudah gak mau lagi ngomong dengan dia. Raditpun kembali ke kelasnya.

@XI IPA 2
Rafa langsung ke kelasnya tapi dia tidak melihat Radit ada di situ, “Lho mana tu anak? Gue kan suruh dia tunggu di sini sekarang malah ngilang. Hmmh” kata Rafa sambil marah-marah sendiri.
Radit yang abis ketemu Silvi di koridor langsung masuk kelas dan menuju ke tempat duduknya, tepatnya di sebelah Rafa. Rafa yang udah kesel karena omongannya gak didengerin sekarang malah tambah marah karena liat mukanya Radit yang asem.
“Woy, kemana aja sih loe? Gue kan nyuruh loe tunggu di sini. Sekarang kenapa lagi tu muka asem banget?” Tanya Rafa sambil marah-marah.
“Sory bro, tadi Kepsek manggil gue. Terus abis dari situ gue ketemu Silvi di koridor” kata Radit yang menceritakan kejadian tadi.
“Oya?? Terus gimana reaksinya?” Tanya Rafa.
“Silvi masih marah sama gue dan sekarang dia gak mau ngomong lagi sama gue”
Rafa yang mendengar itu langsung berusaha menghibur hati Radit, “Loe tenang aja bro, rencana gue pasti bakalan sukses” kata Rafa dengan sangat yakin.
“Maksud loe?” Radit yang masih tidak mengerti dengan omongan Rafa.
“Gue udah atur pertemuan loe sama Silvi. Dan ntar malem loe harus datang ke Cafe Greenday jam 8 malam. Key” kata Rafa.
“Yang bener? Tapi apa Silvi mau ketemu sama gue?”
“Loe jangan pesimis gitu dong, udah tenang aja gue yakin ntar Silvi pasti bakalan datang” kata Rafa yang berusaha meyakinkan Radit.
“Hmmh, iya deh ntar gue datang”
“Gitu dong. Eh, udah mau jam pulang nie. Keluar yuk” ajak Rafa.
Mereka berdua pun keluar kelas dan hendak mau pulang.

@Rumah Radit
Radit sibuk memilih-milih baju yang cocok dipakainya untuk ketemuan sama Silvi. Dan setelah semuanya rapi dan merasa sudah pas dia pun segera menuju ke Cafe Greenday.
@Rumah Silvi
Hp Silvi bordering tanda panggilan masuk. Ternyata dari Elsa.
“Halo, Silvi”
“Iya, ada apa? Tumben”
“Loe cepetan ke sini ya. Temenin gue, gue sendirian nie. Tapi loe jangan lupa dandan ya”
“Emang loe di mana? Kenapa gue mesti dandan?”
“Gue di Cafe Greenday. Udah deh cepetan ntar gue certain di sini”
“Iya deh, gue ke sana. Tunggu ya”
Dengan segera Silvi menutup telfonnya dan langsung dandan secantik mungkin. Setelah dikira selesei, diapun langsung menuju Cafe yang dimaksud.
@Cafe Greenday
Radit yang sudah sampe duluan dan menunggu Silvi cukup lama. Akhirnya Silvi pun sampe di sana dan heran kenapa dia hanya melihat Radit yang ada di situ bukannya Elsa.
“Silvi, loe udah datang?” sapa Radit.
“Kok loe cie? Elsa mana?” tanyanya pada Radit.
“Elsa gak ada, yang ada gue” kata Radit.
“Yauda deh, gue pulang” kata Silvi.
“Eits, tunggu dulu dong Sil. Duduk dulu, gue mau ngomong” kata Radit yang juga langsung megang tangan Silvi.
“Apaan sih? Gue mau pulang” Silvi langsung menarik tangannya dan segera beranjak dari situ. Namun Radit langsung menahannya dan menuntun Silvi agar mau duduk.
“Dengerin gue dulu. Gue mau ngomong”
“Yauda, cepet ngomong” bentak Silvi.
“Sabar dulu dong. Gini, ini semua rencananya Rafa. Tapi yang nyuruh gue kok. Jadi loe gak usah marah-marah sama Rafa ataupun sama temen-temen loe” kata Radit.
“Oh, jadi ini semua rencana loe? Mau loe apa sih?”
“Galak banget. Gue cuma mau kita balikan. Gue masih sayang banget sama loe Sil. Gue pengen kita kayak dulu lagi” kata Radit dengan tulus karena udah terlihat dari wajahnya kalo dia emang benar masih sayang sama Silvi.
Silvi hanya terdiam mendengar perkataan Radit. “Please Sil. Kasih gue kesempatan lagi, gue janji hal kayak dulu gak akan terulang lagi” lanjut Radit.
Silvi masih diam dan belum merespon perkataan Radit, “Sil, jawab dong. Loe mau kan balikan sama gue? Please Sil, jawab!” Radit terus memaksa Silvi untuk cepat menjawabnya.
“Ehm...em.. gue, gue...” Silvi bingung harus jawab apa. Emang sih, dia sebenernya juga masih sayang sama Radit tapi di lain sisi dia gak mau kejadian dulu terulang lagi.
“Gimana Sil? Loe mau kan?” Tanya Radit
“Gue... loe sama Viska gimana?” Tanya Silvi.
“Viska? Gue gak ada apa-apa kali sama dia” kata Radit.
“Oya? Kenapa waktu tu si Viska genit banget sama loe. Terus loe nya juga ngeladenin lagi”
“Ya ampun, jadi loe cemburu? Jadi gara-gara nie loe benci sama Viska? Hayoo, ngaku”
“Gak” kata Silvi menyangkal.
“Yang bener? Tapi mukanya kok sewot gitu? Tanya Radit sambil terus menggoda silvi.
“Apaan sih. Udah deh”
“Iya deh iya, gimana loe mau kan? Gue beneran gak ada apa-apa kali sama dia. Temen doang” jelas Radit.
“Hmm, yauda gue mau” kata Silvi.
“Apa Sil? Gue gak denger” Radit pura-pura gak mendengar.
“Iyaaa, gue mau balikan sama loe. Denger?” kata Silvi yang agak kesal dan akhirnya mau balikan dengan Radit.
“Hehe, iya denger kok. Yang bener nie Sil?” Radit masih gak percaya
“Iyaaa Radit. Mesti ngomong berapa kali sih gue, biar loe percaya?” Silvi yang udah mulai emosi.
“Eits, gitu aja ngambek. Ntar jelek lho” kata Radit yang terus menggoda Silvi.
“Loe sih. Bikin gue kesel aja”
“Iya iya, sory thanks banget lho sayaaank” Radit pun langsung memeluk Silvi tanpa peduli sama keadaan sekitar.
“Radit, apaan sih? Malu tau diliatin” kata Silvi yang langsung melepas pelukan Radit.
“Yaa sory, abis kesenengan gue. Hehe”
“Yauda deh, pulang yuk. Udah malem nie” ajak Silvi.
“Hmmh iyaa deh. Gue anter ya?”
“Iyaa. Yauda yuk”
Akhirnya mereka balik ke rumah dengan status yang berbeda. Setelah Radit mengantar Silvi pulang, Radit pun balik ke rumahnya.


@SMA Bintang
Silvi turun dari motornya Radit. Mulai hari ini dia berangkat sekolah bareng Radit. Sedangkan Radit hendak memarkir motornya. Setelah selesai, Radit pun menghampiri Silvi dan menuju ke kelas. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba Rafa melihat mereka dan menghampirinya.
“Hay bro! Cielah pagi-pagi udah senyum-senyum gini. Eh tunggu, kalian balikan?” Tanya Rafa.
“Hay juga bro. Iya dong kita kan udah balikan” kata Radit dengan bangganya.
“Weits gitu dong, gue kan jadi ikut seneng. Selamat ya bro, Sil” kata Rafa.
“Iya kak, makasih. Hm, yauda Dit gue ke kelas dulu aja ya” kata Silvi.
“Mau gue anter?” Tanya Radit.
“Ah gak usah. Gue masih inget jalan ke kelas lagi. Yauda kak Rafa, duluan ya” pamit Silvi pada keduanya.
“Eh iya Sil” kata Rafa sambil senyum-senyum.
Setelah Silvi pergi, “Thanks bro, gara-gara loe gue bisa balikan sama Silvi” kata Radit.
“Iya sama-sama. Santai aja. Kantin yuk” ajak Rafa.
@X2
“Pagi guys” sapa Silvi pada kedua sahabatnya yang sudah duluan dateng.
“Eits, ada apa nie? Kok keliatannya loe happy banget” Tanya Elsa.
“Iya dong. Gue kan dari semalem balikan sama Radit” kata Silvi dnegan senengnya.
“Heeh? Yang bener loe?” Tanya Aura yang gak percaya.
“Iya beneran. Ngapaen juga gue boong”
“Wah, kalo gitu selamat ya cantik” kata Elsa.
“Iya selamat ya Sil” kata Aura.
“Iya iya, sama-sama. Thanks juga ya guys. Ini semua kan juga berkat kalian” kata Silvi.
“Yups, sama-sama. Kita kan sahabat” kata Aura yang langsung di angguki sama Elsa.
“Eh guys, kantin yuk” ajak Elsa
“Iya, yuk” kata keduanya.
@Kantin
“Eh itu ada Radit sama kak Rafa gabung mereka yuk” kata Silvi.
Ketiganya pun bergabung sama Radit dan Rafa. “Duch, yang baru balikan nempel mulu nie” sindir Rafa pada Radit dan Silvi.
“Iya nie, kita jadi obat nyamuk” gerutu Elsa.
“Apaan sih kalian” kata Radit dan Silvi barengan.
“Tuh kan, sekarang malah barengan ngomongnya. Dasar kalian. Haha” Rafa terus menggoda mereka.
Hahahaa, mereka pun ketawa bareng gak peduli kalo sampe ibu kantin negur. Dan si Silvi beruntung banget udah punya sahabat kayak Elsa dan Aura yang selalu ada buat dia. Dan dia juga beruntung udah punya cowok kayak Radit yang selalu bisa bikin hatinya tenang.


__THE END__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar